SALIMBAI.ID – Didalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara, kita sering kali mengenal sejumlah kelompok atau okum yang dapat melakukan ataupun mengalokasikan suatu kekuasaan itu. Mereka juga mampu melakukan proses tawar menawar dan mengerahkan sumber sumber kekuasaan secara maksimal. Kelompok inilah yang kita kenal dengan kekuatan politik. Di indonesia sangat beragam sekali aktor aktor politik, salah satunya adalah partai politik.
Setiap orang di negeri ini, sangat sulit mendefenisikan sebenarnya apa pekerjaan dari partai politik itu. Dalam teori nya, partai politik adalah salah satu aktor kekuatan politik terpopuler di tanah air.
Maka dari itu, seharusnya partai politik ini sangat menentukan bagaimana wajah dari suatu negara. Dalam konteks nya melalui partai politik ini lah masyarakat melakukan partisipasi politik dalam mengemukakan dukungan ataupun tuntunan pada pemerintah.
Namun realitanya dapat kita lihat bersama, seolah olah dalam hal ini hanya partisipasi masyarkat dalam pemilu saja yang di utamakan partai politik kita sekarang, sedangkan tuntunan, aspirasi dari masyarakat kerap kali disepelekan bahkan tidak di dengarkan. Lantas, layak kah mereka disebut sebagai aktor kekuatan politik kita sekaligus salah satu pilar demokrasi Indonesia?
Dalam fenomena yang terjadi pada masa reformasi sekarang ini, banyak partai politik yang meninggalkan peranan nya sebagai ”penyambung lidah masyarakat” dan hanya mengejar keuntungan internal partai nya saja. Hal ini bisa kita lihat langsung pada partai politik yang lebih mengutamakan koalisi dengan partai politik pemegang kekuasaan dan tidak memiliki peran oposisi.
Dalam pemilu 1999, sebagai pemilu pertama pasca reformasi, rakyat indonesia memberikan mandat lebih pada partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDI-P), yang diketuai oleh Megawati Soekarno Putri. Maka kekuatan politik dari partai ini pada pasca tersebut terbilang cukup kuat.
Dan dalam perkembangan zaman nya pun, keberadaan partai politik sebagai salah satu aktor kekuatan politik di indonesia kurang dipercaya oleh masyarakat nya sendiri, karena kekuatan yg di miliki partai politik di indonesia pun tidak mewujudkan kemandirian yang kuat dan belum mempunyai program yang jelas, realitas dan mensejahterakan rakyat.
Maka, menurut saya perlu dilakukan pembenahan terhadap partai politik sekarang.
Yang paling utama adalah partai politik harus mampu mengidentifikasikan dirinya sebagai penganut ideologi apa, rekrutmen parpol harus lebih selektif, mengembangkan tata kelola yang transparan dan bersih, membuat program kerja yang jelas, memiliki konsistensi yang kuat untuk mengemban setiap peran maupun fungsi nya tersebut.
Maka, ketika itu terlaksana dengan baik sistem politik di negara kita akan mengalami suatu pergerakan dalam kemajuan, sehingga tata kelola pemerintahan berjalan secara optimal.
Penulis: Tichin Rosevel pandiangan
(Merupakan Mahasiswa ilmu politik, Universitas Jambi)
Discussion about this post