SALIMBAI.ID – Hari ini, Kamis 22 Desember 2022 pabrik karet PT. Batanghari Bengkulu Pratama (BBP) di Desa Taba Terunjam Kabupaten Bengkulu Tengah terakhir melayani pembelian karet dari petani.
Bukan tanpa sebab, perusahaan menyatakan diri bangkrut.
PT. BBP juga telah memberhentikan 201 karyawan yang bekerja di perusahaan karet.
Putusan sulit yang mesti diambil perusahaanm
Kepala Personalia PT BBP, Haulan Ismadi menjelaskan, penyebab PT BBP bangkrut karena mengalami pengurangan jumlah kontrak penjualan hasil olahan karet.
Perusahaan lanjutny, harus merugi sejak empat tahun terakhir.
Selama ini perusahaan telah berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan proses produksi dan tetap beroperasi.
“Kita sudah selalu berusaha dan berjuang agar perusahaan ini tetap hidup dan beroperasi, sebab tak bisa dipungkiri banyak masyarakat sekitar perusahaan yang bergantung hidup dari perusahaan ini.
Kami juga sudah berupaya untuk menekan biaya produksi, namun kenyataannya seperti ini,” jelasnya.
Tak hanya itu, demi menjaga kondisi keuangan perusahaan, pada bulan Oktober yang lalu, perusahaan diketahui juga telah melakukan pemangkasan karyawan karena faktor sulit yang dialami perusahaan.
Ada 56 karyawan setidaknya berhenti pada Oktober lalu.
Akan tetapi kenyataannya tak juga menyelesaikan permasalahan yang dialami perusahaan.
Discussion about this post