SALIMBAI.ID – Lionel Messi adalah sosok paling dinantikan saat Argentina melawan Arab Saudi. ‘Mana Messi, Mana Messi’ menggema selepas pertandingan di Lusail Iconic Stadium.
Tim Tango menelan kekalahan 1-2 dari Arab Saudi, Selasa (22/10/2022), pada pertandingan pertama Grup C Piala Dunia 2022. Messi membawa Argentina unggul lebih dulu lewat titik putih, dibalas oleh Saleh Alshehri dan Salem Aldawsari.
Di sisa laga Grup C, Argentina akan berhadapan dengan lawan yang lebih kuat. Albiceleste ditunggu oleh Meksiko dan Polandia. Bisa keluar dari lubang jarum, Argentina?
Arab Saudi Bermain Efektif
Arab Saudi bertahan dengan rapat saat melawan Argentina. Dari total 15 tembakan yang dilepaskan oleh tim asuhan Lionel Scaloni, cuma enam yang mencapai sasaran.
Garis pertahanan tinggi yang diterapkan oleh Herve Renard untuk Arab Saudi, membuahkan berkah manis dengan hasil kemenangan. Selain itu, strategi itu juga bisa dibilang menjadi penyelamat atas dua gol Lautaro Martinez yang dibatalkan VAR.
Saya lantas teringat dengan percakapan pendukung Arab Saudi, Salim, beberapa hari lalu, Dia bilang, bawa Messi akan dikantongi. Ternyata, begitu cara Green Falcon meredam ancaman Messi.
Meski sudah dibendung, Messi masih saja menjadi pemain Argentina yang paling mengancam gawang Arab Saudi. Dia melepaskan empat tembakan, tiga mencapai sasaran.
Di sisi lain, Arab Saudi bisa lebih tajam menyelesaikan peluang. Dari tiga shot on target, mereka membukukan dua gol.
Messi Tetap Berkumandang di Lusail, Tapi…
Nama Lionel Messi tetap berkumandang di Lusail, bahkan setelah Argentina vs Arab Saudi tuntas. Pendukung Arab Saudi yang mencari-cari Messi. ‘Mana Messi, Mana Messi’, demikian teriak mereka sambil berjoget-joget.
Kemenangan ini patut disyukuri oleh Arab Saudi. Dalam catatan FIFA, hasil positif ini merupakan kemenangan kedua Saudi atas tim dari zona CONMEBOL. Dalam laga lainnya, Arab Saudi menelan tiga hasil imbang dan 17 kali menelan kekalahan.
Rekor-rekor Messi terasa hambar dengan kekalahan ini. Padahal, ada tiga poin tinta emas dari La Pulga.
Messi tercatat menjadi pemain tertua Argentina yang mencetak gol di Piala Dunia dengan usia 35 tahun 151 hari. Dia masih kalah dari Martin Palermo yang membukukan gol untuk Argentina dengan catatan 36 tahun 227 hari.
Dua rekor Messi lainnya: mencatatkan 20 penampilan di Piala Dunia 2022, selain itu juga menjadi pemain kelima yang mencetak gol pada lima Piala Dunia.
Teknologi ini memudahkan ofisial yang berada di ruang VAR untuk dengan cepat memberikan informasi kalau ada offside. Sensor yang ditanamkan pada bola dan 12 kamera pemantau membuat keputusan mengenai offside atau tidak dalam menilai sebuah proses gol menjadi lebih cepat.
Ada dua tim yang sudah menjadi ‘korban’ teknologi ini. Gol pertama Ekuador ke gawang atas nama Enner Valencia dianulir wasit. Tapi, Ekuador akhirnya menang 2-0 atas tim Tuan Rumah berkat gol yang diborong Valencia.
Argentina juga apes. Ada dua gol Lautaro Martinez yang dianulir VAR setelah mendapatkan informasi dari teknologi Semi Automated Offside.
Jangan harap kontroversi gol hantu Frank Lampard saat Inggris melawan Jerman di Piala Dunia 2010. Bola Tendangan Super Frank sudah melewati garis, tapi tidak disahkan.
Kini, keputusan wasit akan sangat akurat dengan bantuan teknologi. Di sisi lain, kecanggihan teknologi juga malah bisa menimbulkan kontroversi.
Messi memilih bijak mengomentari VAR dengan lebih bijak. Dia tak mau mencari alasan atas kekalahan Argentina.
“Ya, saya tak tahu…Ada banyak hal dibahas mengenai VAR, ini sangat rumit. Bagus, sudah diputuskan seperti itu dan kalau diputuskan begitu, itu seharusnya baik-baik saja dan begitulah. Tak ada alasan,” kata Messi di Ole. (Dn)
Discussion about this post