Kota Jambi, Salimbai.id – Pemerintah Kota Jambi mulai bersiap menyambut penilaian Adipura 2025. Hal itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Jambi, Dr. dr. Maulana, usai memimpin rapat koordinasi khusus pada Kamis (7/8), yang membahas strategi penguatan tata kelola persampahan dan lingkungan menjelang evaluasi nasional tersebut.
Dalam keterangannya kepada media, Maulana menegaskan bahwa persiapan Adipura bukan semata demi mengejar penghargaan, melainkan sebagai langkah menyeluruh untuk membangun Kota Jambi sebagai kota yang tangguh dalam pengelolaan lingkungan, terutama pada sektor pengelolaan sampah.
Maulana menyoroti keberadaan 87 titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang masih ada di sejumlah kawasan. Menurutnya, penanganan TPS liar tidak bisa dilakukan secara sepihak, tetapi harus melalui pendekatan kolaboratif.
“Kenapa kawasan yang masih ada TPS liarnya 87 itu kita kolaborasikan dengan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), bank sampah, atau bentuk pengelolaan lainnya. Intinya, ke depan ini akan kita kelola secara lebih tertutup dan terintegrasi dari rumah ke rumah,” jelasnya.
Pengelolaan tertutup yang dimaksud Wali Kota adalah model pengangkutan sampah langsung dari rumah tangga, tanpa harus melalui TPS terbuka yang selama ini menjadi sumber permasalahan lingkungan dan estetika kota.
Wali Kota menyebut bahwa strategi penataan ini juga akan selaras dengan program unggulan Pemkot, yakni Kampung Bahagia, yang salah satu aspeknya adalah penguatan sistem lingkungan berbasis komunitas.
“Melalui program Kampung Bahagia, kita ingin mengubah pola lama yang terbuka menjadi sistem yang lebih terkontrol. Ini bukan hanya soal penilaian Adipura, tapi bagaimana kita menata kota agar lebih siap menghadapi tantangan ke depan,” ujar Maulana.
Lebih lanjut, Maulana menegaskan bahwa target utama Pemkot Jambi dalam menyambut Adipura bukan sekadar mendapatkan plakat atau piala, melainkan menjadikan Adipura sebagai momentum transformasi kota.
“Kita tidak hanya ngejar Adipura. Tapi bagaimana kita menjadikan ini momentum menata ulang kota sebagai kota tangguh dalam urusan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah dan kebersihan,” tegasnya.
Ia juga meminta seluruh pihak, baik OPD, camat, lurah, hingga warga, untuk berperan aktif dalam mendukung sistem persampahan yang bersih, tertib, dan berkelanjutan.
“Harus kita bangun semangat ini bersama. Jadi bukan cuma proyek menjelang Adipura, tapi keberlanjutan untuk kehidupan kota yang sehat dan nyaman,” pungkasnya. (Adv)
Discussion about this post